PHINTAS Daily Report & Shares Review 7th September 2022
View PDF
07 Sep 2022

GLOBAL MARKET REVIEW

Indeks-indeks Wall Street terkoreksi di Selasa (6/9), menyesuaikan dengan pelemahan mayoritas indeks global di Senin (5/9). Sebelumnya, indeks-indeks Wall Street libur di Senin (5/9) untuk memperingati Labor Day. Pelemahan dipicu oleh antisipasi berlanjutnya kenaikan sukubunga agresif oleh the Fed, terlebih sejumlah data ekonomi terbaru di AS menunjukan kondisi yang relatif solid. Terbaru adalah kenaikan ISM Non-Manufacturing PMI ke 56.9 di Agustus dari 56.7 di Juli 2022.

Berlawanan dengan Wall Street (6/9), mayoritas indeks-indeks di Eropa berhasil mencatatkan penguatan terbatas di Selasa (6/9). Penguatan tersebut masih dibatasi oleh kekhawatiran kelangkaan energi di Eropa menyusul pengumuman Gazprom bahwa penyaluran gas melalui Nord Stream 1 pipeline kembali dihentikan untuk sementara waktu dengan alasan perbaikan. Oleh sebab itu, penguatan yang terjadi diperkirakan lebih sebagai technical rebound.

Dari pasar komoditas, harga minyak kembali melemah di Selasa (6/9). Harga brent oil turun 3% ke US$92.83 per barel. Pelemahan ini disebabkan oleh fokus pasar yang kembali ke kekhawatiran penurunan demand menyusul perpanjangan periode lockdown di beberapa kota di Tiongkok dan antisipasi kenaikan sukubunga acuan European Central Bank (ECB) di Kamis (8/9). 

DOMESTIC MARKET REVIEW

[Resistance : 7295] [Pivot : 7195] [Support : 7080] Secara teknikal, IHSG rawan terkoreksi ke level psikologis 7200, jika tidak mampu bertahan di atas 7230 di Rabu (7/9). Tidak adanya arahan yang solid dari indeks-indeks global di Selasa (6/9) turut memperkuat potensi koreksi IHSG di hari ini (7/9).

Harga komoditas diperkirakan masih bertahan di level tinggi untuk beberapa waktu kedepan seiring ekspektasi peningkatan demand. Akan tetapi, dalam jangka pendek ini berpotensi mengalami koreksi seiring kembali meningkatnya kekhawatiran perlambatan demand dari kawasan Eropa jelang pengumuman kebijakan moneter ECB. Selain itu, sebagian besar saham coal producers telah memasuki overbought area. Beberapa yang belum terindikasi overbought diantaranya PTBA, RMKE dan ADMR.

Saham lain di sektor energi yang dapat diperhatikan adalah AKRA, MEDC dan PGAS. Masih terkait dengan sentimen diatas, saham-saham basic material juga menunjukan potensi rebound, seperti pada BRMS, ANTM, INCO dan MDKA. 

MARKET NEWS

SMDR PT Samudera Indonesia Tbk

PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) telah melakukan penyertaan modal ke salah satu entitas usahanya yakni PT Satuan Harapan Indonesia (SHI) dengan total nilai investasi sebesar Rp3 miliar (tiga miliar rupiah). Transaksi tersebut dilakukan dalam rangka memperkuat struktur sub-holding Perseroan di bidang jasa penyediaan administrasi dan SDM di dalam Kelompok Usaha Perseroan.

MEDC PT Medco Energi Internasional Tbk

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berencana membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2022 sebanyak US$25 juta atau sekitar US$0.001 per lembar saham yang akan dibayarkan pada 8 September 2022. Dividen tersebut akan dibayarkan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam DPS di 22 Agustus 2022.

KLBF PT Kalbe Farma Tbk

Anak usaha PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yaitu Kalbe International Pte. Ltd. (KI) sepakat untuk mendirikan perusahaan baru joint venture bersama Ecossential Foods Corp. (EFC) bernama Kalbe Ecossential International Inc. (KEI) pada 25 Agustus 2022. KEI berkedudukan di Filipina dan bergerak dalam bidang penjualan dan distribusi produk dan jasa kesehatan.

KPIG PT MNC Land Tbk

PT MNC Land Tbk (KPIG) mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 29.7% yoy menjadi Rp443.4 miliar pada 1H-2022. Penguatan tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan dari segmen hotel, resort dan golf sebesar 206.3% yoy menjadi Rp140.0 miliar pada periode yang sama. Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 2.8% yoy menjadi Rp88.1 miliar pada 1H-2022.

PMMP PT Panca Mitra Multiperdana Tbk

PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) mencatatkan pertumbuhan penjualan menjadi US$100.54 juta (+17.22% yoy) pada 1H-2022. Sejalan dengan hal tersebut, laba bruto juga meningkat menjadi US$21.67 juta (+16.88% yoy). Di sisi lain, laba tahun berjalan naik menjadi US$6.46 juta (5.04% yoy) hingga Juni 2022.